Disusun oleh: Andri (Bendahara PW IKADI Bangka Belitung)
Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka".(QS Fushilat:26)
Dalam ayat diatas orang kafir melarang kita untuk mendengarkan Alquran, atau menginginkan kita untuk tidak mendengarkan Alquran. Hal ini dikarenakan mereka mengetahui bahwa sumber kekuatan orang-orang beriman adalah Alquran, hingga mereka menginginkan agar orang beriman tidak memiliki interaksi sekecil apa pun dengan Alquran, karena mendengar bacaan alquran adalah interaksi yang paling kecil kita dengan Alquran.
Sekedar mendengarkan Alquran saja yang merupakan interaksi terkecil kita dengan Alquran adalah hal yang sangat dibenci oleh orang-orang kafir, karena mereka mengetahui interaksi tersebut bisa saja berlanjut keinteraksi lain yang lebih baik, yaitu setelah awalnya hanya mendengarkan saja kemudian bisa berlanjut dengan membaca, memahami, menghafal dan mengamalkan Alquran. Dan hal inilah yang sangat mereka takuti, karena jika umat islam memiliki interaksi yang kuat dengan Alquran, maka akan menjadi umat yang menguasai dunia.
Kata mendengar pada ayat diatas adalah tasma”u yang berarti hanya sekedar mendengarkan saja, tidak memakai kata tastami’u yang berarti mendengar dengan penuh perhatian agar mendapatkan pemahaman.
Jadi jangan pernah kita meremehkan interaksi dengan alquran walaupun hanya sekedar mendengarkan bacaan Alquran, karena bisa saja ini akan menjadi langkah awal kearah interaksi yang lebih baik dengan Alquran sehingga sampai mencintai Alquran.
Dan jika Seseorang sudah mencintai alquran berarti ia mencintai firman Allah dan berarti juga ia mencintai Allah, sehingga ia mempunyai posisi yang dekat dengan Allah. Dekat dengan Allah berarti ia jauh dari syetan, sehingga syetan tidak memiliki akses untuk menggoda menyesatkannya. Orang yang rajin berinteraksi dengan alquran akan senantiasa mendapat perlindungan Allah SWT, karena setiap sebelum membaca alquran dia selalu membaca ta’awudz beriti’adzah memohon perlindungan Allah dari godaan syetan yang terkutuk, ditambah dengan bacaan wirid hariannya berupa ayat kursi, surat annas, alfalaq dan al ikhlash akan membuat dirinya senantiasa dalam penjagaan Allah SWT.
Orang yang mencintai Alquran berarti ia juga mencintai Rosulullah SAW, karena Alquran diturunkan kepada Rosulullah Muhammad SAW dan Rosulullah adalah teladan kita dalam berinteraksi dengan Alquran. Saat Aisyah Ummul Mukminin RA ditanya bagaimanakah ahlak Rosulullah SAW beliau menjawab khuluqul Quran, ahlak Rosulullah adalah Alquran. Sehingga Rosulullah adalah Alquran berjalan yang menjadi teladan para sahabatnya, para tabiin, ulama salafus Sholih dan menjadi teladan bagi kita umat-umatnya hingga umat akhir zaman. Rosulullah sangat bahagia jika umatnya dekat dengan Alquran dan sangat bersedih jika umatnya jauh dari Alquran.
Orang yang rajin berinteraksi dengan alquran juga akan dekat dengan para Malaikat. Karena keutamaan membaca Alquran hanya dimiliki oleh para manusia dan tidak dimiliki oleh para Malaikat, sehingga para Malaikat akan bersemangat untuk mendengarkan bacaan Alquran dari manusia. Malaikat juga akan mengelilingi majelis yang berisi sekelompok orang yang sedang membaca dan mempelajari Alquran, seperti di katakan dalam hadist dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda,”Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar diantara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para malaikat) di hadapanNya.”
Dalam hadist yang lain Aisyah rodhiallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rosulullah SAW bersabda “Seorang yang mahir membaca Alquran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa taat kepada Allah.
Berinteraksi dengan alquran juga berarti sedang beribadah kepada Allah SWT, dan akan mendapatkan pahala yang sangat banyak yaitu bagi yang membaca satu huruf alquran mendapat satu pahala yang berlipat menjadi sepuluh kebaikan, dan yang membaca dengan terbata-bata dengan kesulitan pun akan mendapatkan dua pahala.
Pembaca Alquran juga akan mendapatkan syafaat di hari kiamat sesuai dengan Hadist Rosulullah SAW dari Abu Umamah Al Bahily, (beliau berkata) “Aku mendengar Rosulullah sholallahu ‘alaihi wa sallah bersabda, “Bacalah Al Quran karena Alquran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syaffi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.
Sumber: Sumber :ceramah ust Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Al Hafidz